Tuan Tak Berpuan (3)
Untukmu yang memberikan ku potongan puzzle kenangan, makasih ya ^^
kamu ingat? saat pertama bertemu? di depan lapangan terbuka, kau dengan penampilan khas berikan ku "impression" yang menyejukkan hati. kita satu kelompok saat itu, namun kita belum mengenal lebih jauh. selama 3 hari 2 malam kita berada pada satu lapak yang sama, bercanda gurau namun masih dengan sikap saling tertutup dan menjaga jarak.
Hingga suatu ketika kita mencapai keinginan yang sama, kau dan aku menjadi semakin dekat. Seringkali ku ingat aku mencoba cari perhatian padamu, mulai dari lirik-lirik, duduk disampingmu, menyandarkan tangan kebahumu, memegang pipimu, hingga mengelus rambut mu hanya untuk cari perhatian kepadamu.
kau balas sikapku dengan sifat manis yang entah kau tunjukkan juga dengan wanita lain atau tidak. kamu cuek, namun aku tau sikap cuek mu itu karena kamu tak tak mau zona nyaman itu terusik oleh orang luar.
Kamu ingat, malam itu seusai perkumpulan organisasi tanpa sadar, kau rangkulkan lenganmu dibahu ku. Aku luluh dibuat mu.
Lagi-lagi kau buat ku memikirkanmu, tak terasa waktu berjalan cepat. Perkenalan kita sudah berlangsung selama dua tahun lamanya. Dalam dua tahun itu banyak kejadian yang tak terduga.
Mulai dari kau ajak aku kesuatu tempat dengan alasan nama seseorang yang ku kenal -hanya saja saat itu aku sedang melakukan tugas negara- dan aku menolaknya. kemudian entah sadar atau tidak kau cubit pipiku. kemudian pada kegiatan lapangan, kau ijinkan ku tidur di hammock mu, disaat aku tertidur lelap, kau bangun kan ku dengan ucapan "geser sedikit aku juga mau tidur" dan tak lama kita berdua tertidur dalam satu hammock yang sama. meskipun seperti itu, aku yang masih setengah sadar membiarkan hal tersebut berjalan beberapa puluh menit, kemudian aku bangun membiarkan kau tidur dengan nyenyak sendirian. dan saat nya aku kembali bertugas.
Pada malam api unggun, ketika aku lupa dengan jam makan. semua kawan-kawan yang lain sudah makan tersisa aku, mas R, dan dua teman ku yang belum makan
Puncaknya, aku ucapkan kata "sayang" pertama kalinya dihadapanmu. suhu tubuhku melonjak seketika jantung pun ikut berdebar seolah kuda berlari kencang yang menghasilkan suara "gedebug...gedebug" berulang kali. Untung saja kau berikan respon baik terhadapku.
malam ini, kau buatku berfikir banyak tentang mu. namamu slalu terucap, akun sosial mediamu slalu jadi tempatku untuk mengulik keseharianmu. aku rindu. aku beranikan diri tuk kasih sebuah hadiah yang sebenarnya tidak ku tau kau menyukai atau tidak. kau hanya berikan ucapan terimakasih.
pesan singkat yang memang jarang terjadi membuatku berpikir rasa apa yang ku tanamkan dalam dirimu. rasa suka sebatas teman dan keluarga, ataukah benar-benar cinta.
Banjarbaru (23/4)
Comments
Post a Comment