PERNAH MENJADI DESTINASI WISATA, KINI DANAU CARAMIN TAK LAGI DIKELOLA

 Oleh: Faradzpen

 Dokumentasi Pribadi

Tak semua bekas galian tambang menjadi petaka, tiga tahun silam tempat ini sangatlah ramai pengunjung. Disuguhkan dengan eksotisnya air bak cermin menjadi alasan tempat ini dikenal dengan sebutan Danau Caramin (Danau Cermin). 

Danau ini berlokasi di Ujung Ulin Guntung Manggis Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Hanya memakan waktu kurang lebih 45 menit dari pusat kota, pengunjung sudah dapat menjangkau keberadaanya.

Menurut informasi yang didapat, Danau Caramin merupakan danau buatan bekas galian tambang intan yang ditelantarkan dengan luas lahan sekitar 20 hektare dan kedalaman 20-25 meter

. Terbengkalainya lahan bekas galian tambang ini, mengakibatkan terbentuknya kubangan air besar yang dimana hal tersebut membuat masyarakat setempat berinisiatif membenahi dan mengelolanya untuk dijadikan destinasi wisata. Oleh sebab itu, pada tahun 2017 sudah mulai dibangun beberapa infrastruktur dan mulai banyak dikenal  wisatawan luar Banjarbaru.

Ketika hari libur ataupun akhir pekan, Danau Caramin menjadi salah satu tujuan yang banyak dikunjungi. Hal ini juga didukung dengan adanya pembangunan  dermaga, warung makan, tempat rehat, mushola, toilet, kelotok dan berbagai spot foto yang tak kalah menarik untuk diabadikan, serta tak lupa tempat sampah yang disediakan tiap titik untuk mencegah pembuangan sampah ke danau. Pengunjung yang datang dapat menikmati berbagai fasilitas tersedia dengan cukup membayar biaya masuk sebesar 5000 rupiah saja.

Mengetahui hal itu, banyak masyarakat lokal turut menyambangi Danau Caramin setiap sorenya. Ketika berkunjung saat sore hari, wisatawan dapat menyaksikan panorama matahari tenggelam yang memukau mata dengan pantulan matahari yang terekam di danau tersebut. Ditambah dengan keasrian pohon dan rumput yang masih segar menjadi kelebihan destinasi wisata ini.

                                           
                                                                                            Dokumentasi Pribadi

Namun, keramaian destinasi ini perlahan surut dan hanya mampu bertahan selama satu tahun saja. Diketahui sejak tahun 2018, euforia Danau Caramin meredup karena sepi pengunjung.

 Meredupnya eksistensi wisata ini disebabkan karena terjadinya kalah saing dengan wisata Danau Seran yang juga lokasinya berdekatan tidak lebih dari 4 km, selain itu pula Danau Caramin belum ada sentuhan bantuan dari pemerintah kota sehingga infrastruktur  yang disediakan cukup terbatas.

Pengelolaan yang dilakukan secara swadaya menjadi hambatan dalam pembenahan, dikarenakan minimnya pemasukan dan harus bertahan dengan keadaan yang seadanya. Warung makan,dermaga, dan spot foto yang dahulunya digunakan sudah tidak lagi terpakai bahkan ambruk karena tertiup angin dan sampai hari ini pun belum ada perbaikan. 

Pohon dan rumput asri pun tak terkondisikan lagi sehingga membuat danau ini menjadi terlihat gersang, yang tersisa hanyalah danau dengan kondisi yang masih mempertahankan ciri khasnya.

Kendati demikian, kondisi Danau Caramin dua tahun ini tidak lagi dikelola alias tutup. Namun tidak dipungkiri masyarakat lokal masih bisa berkunjung karena didukung dengan akses jalan yang dahulu hanya berupa pasir uruk kini sudah beraspal mulus, sehingga setiap sorenya masih terdapat pengunjung baik kalangan muda maupun dewasa yang menikmati suasana khas Danau Caramin.

Lani salah satu penduduk Guntung Manggis mengatakan setiap sore kadang ada saja pengunjung yang jalan-jalan ke danau, baik untuk hiburan semata maupun untuk bersepeda ria. Hal ini diketahuinya saat sedang memancing di daerah tersebut.

“Kadang banyak juga anak remaja ataupun keluarga yang sekadar jalan-jalan ataupun sepedaan mengunjungi danau ini saat sore hari,” pungkas Lani (2/10).

Walaupun ada saja pengunjungnya, namun tidak dapat dipastikan bagaimana nasibnya ditahun mendatang, akankah Danau Caramin ini ditelantarkan begitu saja atau mulai dikelola kembali. Mengingat bahwa danau ini sendiri masih terkait kontrak karya dengan pihak swasta dan tidak bisa diintervensi oleh pemerintah kota. 

Oleh sebab itu, semoga danau ini mendapat perhatian lagi baik itu dari pihak pemerintah, swasta bahkan masyarakatnya, agar kiranya  pengelolaan destinasi wisata Danau Caramin ini berjalan kembali.

Comments