Pesan
Kala itu, remaja laki-laki dengan ciri khas rambut gondrong mengenakan kacamata datang dan masuk kedalam ruangan ber-Ac .
Sembari menukikan senyum manis mehadapku yang sedang duduk di bangku persidangan memimpin acara musyawarah organisasi.
Ya, dia laki-laki yang memberikanku semangat dikala kebingungan mengobrak-abrik pikiranku. Aku suka melihat ia tersenyum, aku suka cara ia berpenampilan, dan aku suka cara ia memberikan perhatian kepadaku.
Entah aku yang berhalusinasi ketinggian, atau memang itu sebuah kenyataan aku tidak tau. Aku tidak bisa mempungkiri bahwa aku terlalu sering memikirkan dan menyebut namanya dikala aku sedang bergelut dengan keadaan.
Kadang aku ingin sekali menguhubunginya dengan pesan bahwa aku perlu dirinya. Namun apadaya, aku bukan siapa-siapa.
Statusku hanya sebagai rekan sejawat dalam organisasi, aku tak pantas menghubunginya jika tak ada hal yang mendesak. Ketika aku tak mampu menghubunginya lewat pesan, aku hanya mampu mengirimkan pesan lewat batin yang tak tersampaikan.
Tak apa, mungkin saja ini hanya perasaan sesaat semata. Yang jelas aku bahagia saat melihatnya didepan mata.
Banjarmasin (27/11)
Dari aku, yang mengangumimu Mr.R
Comments
Post a Comment